APAKAH IPK ITU TIDAK BEGITU PENTING ? By: Septian Fuji Syukri

Benar,  IPK itu memang tidak terlalu berpengaruh . Tetapi bukan berarti kita bisa menganggap IPK itu remeh. Mereka yg dengan IPK tinggi juga memiliki usaha yang keras untuk mencapai nya , karena tidak mungkin seseorang dengan IPK tinggi jika dia tidak berusaha semaksimal mungkin . Lagian kita juga masih hidup di INDONESIA yg membutuhkan nilai sebagai alat ukur. Bahkan jika kita mendaftar untuk S2 kemana pun hal utama yg di lihat adalah kemampuan akademik. ( Bagi saya mengelola pendidikan di Indonesia tidak sama dengan mengelola sebuah perusahaan, yg paling saya takutkan hari ini adalah jika sistem pendidikan Indonesia berubah seperti sistim perusahaan GOJEK misal nya ). Bagi kamu yg memiliki IPK tinggi jangan pesimis dan teruslah bersyukur dengan apa yg telah kamu capai, dan bagi kamu yg masih belum tingkatkanlah kemampuan mu dan selalu optimis.
Mereka dengan prestasi akademik tinggi sering kali merasa terzolimi dengan pernyataan pernyataan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Mereka yang mengganggap IPK itu tidak terlalu penting justru datang dari kalangan mereka yang parokialistik ( mereka dengan tingkat kemalasan yang maksimal ) , dan termasuk kedalam kelompok sosial yg senang dengan rutinitas ortodoks. Serta sering menolak perubahan yang terjadi. Mereka membela diri nya dengan sesuatu yang orang lain miliki, dan secara tidak sadar mereka telah membuktikan bahwa diri nya tidak mampu mencapai apa yang orang lain lakukan. Jika dalam kalangan masyarakat biasa menilai bahwa kadang kala mereka yang tidak terlalu mementingkan prestasi itu adalah mereka yang tidak mampu menerima  tantangan dan problems. Jika dalam  ilmu neuroscience orang yang seperti ini termasuk kedalam kepribadian yang berbeda dan cenderung waktu nya habis untuk memikirkan orang lain 80% dan hanya tersisa 10 % untuk diri nya sendiri. Dan 10 % lain nya adalah apatis terhadap kehidupan sosial . Dan yang paling berbahaya adalah kepribadian yang seperti ini adalah gejala awal dari terjadinya fase phobia sosial yang berdampak kepada psikis dan akan mengarah kepada psikopat. ( Ilmu psikopatologi manusia  )


By : Septian Fuji Syukri

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TIPS DAN TRIK LOMBA PIDATO || KAJIAN KONSEPTUAL DAN TEORITIS

Objek wisata aur serumpun...

Pasca-KKN : ANTARA KERINDUAN DAN KESEDIHAN YANG TERDALAM